Lombok Utara, NTBZONE.COM - Dalam upaya meningkatkan hasil panen dan kualitas bawang merah petani di Nusa Tenggara Barat (NTB). Berbagai pelatihan dan pendampingan dari tim pengabdian Program Studi Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram (UNRAM) terus dilakukan.
Salah satunya melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh Tim Program Studi Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, UNRAM di Kelompok Tani Lembah Subur, Dusun Telaga Banyak, Desa Anyar, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara (KLU). Selasa, 17 September 2025.
Kegiatan yang diketuai oleh Rika Andriati Sukma Dewi, S.P., M.Si dari Program Studi Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian Unram ini didanai oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemdiktisaintek) tahun 2025.
Tujuannya program tersebut adalah memberikan pendampingan pelatihan dan bantuan bagi petani bawang merah Desa Anyar, KLU yang selama ini menghadapi masalah rendahnya hasil panen, kualitas bawang merah yang belum maksimal, serta tingginya biaya pupuk kimia.
“Pendampingan ini dilakukan untuk membaNtu petani bawang merah yang mengalami masalah rendahnya hasil panen dan penggunaan pupuk organik,” ujar Rika Andriati Sukma Dewi, S.P., M.Si.
Menurutnya melalui pendampingan penerapan pupuk cair berbasis Silikat (Orrin), tim pengabdian Program Studi Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian Unram melakukan pembuatan demplot percontohan di lahan petani. Aplikasi ini dilakukan secara rutin dengan pendampingan dosen dan mahasiswa.
Mulai dari pengukuran pertumbuhan, pencatatan data, hingga sosialisasi ke anggota kelompok tani. Hasilnya menunjukkan peningkatan positif. Umbi bawang merah terlihat lebih seragam, kualitas meningkat dan penggunaan pupuk kimia bisa dikurangi. Sehingga biaya produksi pun lebih efisien.
“Silikat sangat penting memperkuat jaringan tanaman dan meningkatkan ketahanan terhadap cekaman. Kami berharap teknologi ini, bisa menjadi solusi nyata bagi petani untuk meningkatkan hasil panen,” ujar Rika Andriati Sukma Dewi.
Hal senada juga disampaikan, Nurwadi Ketua Kelompok Tani Lembah Subur, Anyar, Bayan mengatakan pupuk Silikat yang digunakan anggota kelompok tani, Lembah Subur sangat membantu pertumbuhan bawang merah mereka. Kelompok tani merasa terbantu sama pendampingan yang dilakukan, Rika Andriati Sukma Dewi, S.P., M.Si dan tim Program Studi Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian Unram.
“Kami merasa terbantu dengan pendampingan dari Unram ini. Pupuk silikat ini mudah digunakan. Kami lihat pertumbuhan bawang lebih segar dan batang lebih kokoh,” ujar Nurwadi.
Amaq Sukati, Anggota Kelompok Tani Lembah Subur, Anyar, Bayan juga menyampaikan pengalamanya dan harapanya mendapat pelatiahan dan pendampingan dari tim Rika Andriati Sukma Dewi, S.P., M.Si dan tim Program Studi Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian Unram.
“Nanti hasil panen lebih banyak dan kualitas lebih bagus. Sehingga harga jual juga lebih tinggi,” kata Amaq Sukati.
Ke depan, teknologi pupuk Silikat tersebut direncanakan akan diterapkan di seluruh lahan anggota kelompok tani serta menjadi contoh ke desa-desa sekitar Kecamatan Bayan. Desa Anyar bahkan ditargetkan menjadi percontohan pertanian bawang merah berkelanjutan di Lombok Utara.
Pendampingan yang dilakukan tim Pengabdian Universitas Mataram yang diketuai oleh Rika Andriati Sukma Dewi, S.P., M.Si sedang melakukan kegiatan uji coba penggunaan pupuk cair berbasis silikat (Orrin) pada tanaman bawang merah di Kelompok Tani Lembah Subur, Dusun Telaga Banyak, Desa Anyar, Kecamatan Bayan.
Meski masih dalam tahap pertumbuhan pengembangan, hasil awal menunjukkan adanya perbedaan nyata antara tanaman yang menggunakan pupuk cair Silikat dengan pupuk Kimia, yang biasa dipakai petani. Tanaman yang diberi pupuk Silikat terlihat lebih seragam, dengan kualitas umbi yang diprediksi lebih baik.
“Penggunaan pupuk cair Silikat berpotensi menekan biaya produksi, karena mampu mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk kimia yang harganya kian mahal,” kata Rika Andriati Sukma Dewi, S.P., M.Si dan tim Program Studi Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian Unram.
Kegiatan pengabdian dan pendampingan tersbeut diharapkan dapat menjadi salah satu solusi inovatif bagi petani bawang merah di Kelompok Tani Lembah Subur, Anyar, Bayan.
“Pendampingan ini bisa meningkatkan hasil panen dan kualitas hasil panen sekaligus menjaga keberlanjutan usaha tani di Bayan,” harapnya.
Social Header